Cara menghitung biaya pembuatan kanopi baja ringan

Biaya pembuatan kanopi baja ringan melibatkan dua aspek utama, yaitu biaya bahan dan biaya jasa. Biaya bahan mencakup harga rangka kanopi, atap kanopi, dan aksesoris kanopi, sementara biaya jasa mencakup biaya pemasangan kanopi. Berikut adalah cara menghitung biaya pembuatan kanopi baja ringan secara sederhana:

### Langkah-langkah Menghitung Biaya Kanopi Baja Ringan:

1. Hitung Luas Kanopi: Tentukan panjang dan lebar kanopi, lalu kalikan keduanya untuk mendapatkan luas kanopi dalam meter persegi.
   Contoh: Panjang = 5 meter, Lebar = 4 meter, Luas Kanopi = 5 m x 4 m = 20 m².



2. Hitung Biaya Bahan:
   - Harga rangka kanopi per meter persegi × Luas kanopi.
   - Harga atap kanopi per meter persegi × Luas kanopi.
   Contoh: Harga rangka kanopi = Rp150.000/m², Harga atap kanopi = Rp200.000/m².
   Biaya Rangka Kanopi = Rp150.000/m² × 20 m² = Rp3.000.000.
   Biaya Atap Kanopi = Rp200.000/m² × 20 m² = Rp4.000.000.

3. Hitung Biaya Jasa:
   - Tarif jasa per meter persegi × Luas kanopi.
   Contoh: Tarif jasa = Rp100.000/m².
   Biaya Jasa = Rp100.000/m² × 20 m² = Rp2.000.000.

4. Total Biaya: Jumlahkan biaya rangka kanopi, biaya atap kanopi, dan biaya jasa.
   Total Biaya = Rp3.000.000 (Rangka) + Rp4.000.000 (Atap) + Rp2.000.000 (Jasa) = Rp9.000.000.

Jadi, biaya pembuatan kanopi baja ringan dengan ukuran 5 m × 4 m adalah Rp9.000.000. Namun, harga ini dapat bervariasi tergantung pada harga bahan dan tarif jasa yang berlaku di daerah Anda.

### Tips Menghemat Biaya Pembuatan Kanopi Baja Ringan:

1. Pilih Bahan Sesuai Kebutuhan: Sesuaikan kekuatan rangka kanopi dengan kebutuhan Anda untuk menghindari pengeluaran yang berlebihan.
2. Pilih Atap yang Ekonomis: Atap spandek seringkali lebih ekonomis dibandingkan dengan jenis atap lainnya.
3. Lakukan Pemasangan Sendiri: Jika memiliki keterampilan, pertimbangkan untuk memasang kanopi sendiri untuk menghemat biaya jasa.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, Anda dapat menghitung dan mengelola biaya pembuatan kanopi baja ringan sesuai dengan anggaran Anda.

Dapatkan penawaran dengan harga jauh lebih hemat dengan langsung menghubungi admin Kanopi Omasae. Nomor kontaknya ada di halaman ini.

FUNGSI PENGELASAN PADA KAPAL

Pada umumnya pengelasan pada badan kapal yang banyak digunakan adalah pengelasan dengan proses las busur listrik (SMAW), las busur rendam ( SAW ) dan proses las busur listrik dengan pelindung gas ( FCAW / GMAW ) dari material baja karbon dan baja kekuatan tarik tinggi.

Dari berbagai jenis pengelasan yang telah dikenal, pengelasan pada kapal mempunyai suatu persyaratan dari Badan Klasifikasi yang mengawasi dan memberikan kelayakan tentang kekuatan konstruksi kapal. Hal ini karena kapal selain berada pada media cair yang selalu mendapat gaya – gaya hidrostatik gelombang air dari luar badan kapal juga mendapatkan beban berat sehingga kapal sebagai sarana pengangkutan perlu mendapatkan perhatian khusus tentang kekuatan dan faktor keselamatannya. Untuk memenuhi persyaratan yang dituntut dari pemilik kapal dan badan klasifikasi maka peran juru las sangatlah besar, dan untuk itu teknik – teknik pengelasan pada kapal harus diikuti agar mendapatkan mutu las yang baik dan dapat diterima oleh pemilik kapal maupun badan klasifikasi. Seperti diketahui bahwa peran dan volume pekerjaan pengelasan pada kapal sangatlah besar, dimana ketrampilan seorang juru las dituntut mempunyai kompetensi secara mandiri (individual skill). Dengan demikian seorang juru las perlu mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang matang agar proses pengelasan yang dilakukan mempunyai mutu dan kecepatan yang tinggi, sehingga diharapkan dapat diterima oleh Badan Klasifikasi dan pemilik kapal. Teknologi Las Kapal merupakan metode penyambungan baja pada kapal dengan mengikuti standar yang berlaku untuk pembangunan kapal.

Sedangkan proses las elektrode tak terumpan (GTAW ) banyak digunakan untuk mengelas bagian – bagian kapal seperti perpipaan, saluran udara dan bagian – bagian kecil lainnya yang menggunakan plat tipis.

Dari beberapa jenis pengelasan yang digunakan untuk mengelas bangunan kapal pada umumnya mempunyai prosedur pengelasan sendiri-sendiri dimana kelihatannya sangat sederhana, namun bila diteliti secara cermat maka didalamnya banyak masalah yang harus diatasi dimana pemecahanya memerlukan banyak disiplin ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu pengetahuan harus menyertai praktek, secara lebih detail bahwa perancangan konstruksi bangunan kapal dengan sambungan las harus direncanakan pula tentang teknik pengelasan, bahan las dan jenis las yang digunakan serta pemeriksaannya.

Komentar